di sekolah dia tak mempunyai teman, bahkan teman2 laki2 malah mengejeknya dan yg perempuan tidak mau mendekatinya dan merasa jijik dengannya karena keadaanya yg cacat.setiap berangkat sekolah dia selalu awal, waktu dia berjalan ada seorang anak yang menjegal kakinya dan adripun terjatuh dan buku2nya terjatuh dan berantakan. tak ada seorangpun yang mau membantunya, malah banyak yang menertawainya. lalu akupun berdiri dan membantunya berdiri. sejak kejadian itu ardi menganggapku sebagai teman, tapi aku tidak terlalu dekat dengannya, karena aku mempunyai sahabat lain. pada suatu saat, aku sedang berkumpul dengan sahabat2ku di kantin sekolah, tiba2 adri menghampiriku dan membelikan makanan dan minuman , aku dan teman2pun merasa tidak enak dengannya, lalu aku mengusirnya secara halus. tapi diapun malah lebih dekat denganku, lalu aku bentak dia agar pergi, lalu dia pergi entah kemana.
4 bulan setelah kejadiian itu, adri selama 1minggu tidak berangkat sekolah, perasaankupun tidak enak, lalu aku dan teman2 meminta alamar rumah adri kepada wali kelas kami. kamipun mencari alamat adri. tak lama kemudian kami sampai di perumahan elit dan kami masuk ke perumahan itu. kamipun sampai di rumah adri, rumah adri sangat megah seperti istana. kamipun mengetuk pintu rumahny, tak lama kemudian ibu adri yg bernama Bu Neli membuka pintu dengan mata yg seperti habisa menangis, kamipun di persilahkan masuk.
ternyata ibu adri sudah tau maksut kedatangan kami kesana untuk menanyakan keadaan adri, lalu ibunya pun bercerita, "dari kecil adri tidak mempunyai teman, tidak ada yg mau mendekati nya karena keadaan tubuhnya yg cacat. dia menderita penyakit yg serius, ayah ardi meninggal saat dia kecil karena penyakit yg sama yg diderita ardi", lalu aku bertanya ardi dimana tp bu Neli malah menundukkan kepalanya sambil berkata bahwa ardi telah menyusul ayahnya. kamipun tidak percaya bahwa ardi telah meninggal. lalu tiba2 bu Neli bertanya kepadaku "apakah ini Ryo" lalu aku mengangguk, lalu bu neli memberiku sebuah lipatan kertas yg di ambil dari sakunya dan memberikan kepadaku sambil berkata "ini titipan dari ardi, ibu di suruh memberikan ini kepada anak yg bernama Ryo, terimakasih nak Ryo kamu mau menjadi teman yg pertama sekaligus yg terakhir untuk adri". ternyata adri telah tiada ? kenapa secepat ini ? aku belum meminta maaf kepadanya, ternyata dia masih menganggapku sebagai teman bahkan sahabatnya.. "maafkan aku sahabatku Adri"
=END=
maaf jika ada kesamaan dalam nama :D
"jangan pernah memandang seseorang dari keadaan fisiknya dan NGGA ADA KATA PERCERAIAN DALAM PERTEMANAN"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar